Spionase

Spionase
Menjadi seorang agen rahasia pasti dipenuhi tantangan yang kuat. Bak cerita di film spionase yang penuhi dengan tantangan dan musuh. Kapan pun dan di mana pun harus siaga, sang agen dituntun dapat menghadapi segala macam hal.

Informasi jadi sesuatu yang begitu berharga, mengintai, memata-matai bak pekerjaan wajib hanya buat mengungkap sebuah rahasia terselubung di dalamnya. Mungkin dahulu cara ini lekat dengan aksi militer, kini ia sudah merambah ke arah industri dan politik. Mencari kelemahan lawan tanpa terendus sedikit pun.

Aksi itu kadang merekrut pada mata-mata, merekalah para agen rahasia yang sulit ditebak. Mampu menyamar menjadi siapa pun agar kedok tak terbongkar. Segala risiko yang dihadapi beragam, mulai dari dideportasikan atau mendekam dalam penjara. Melakukan aksi inteligen pada negara sendiri bisa berbuntut atau hukuman pengkhianatan.

Mungkin pekerjaan ini identik dengan seorang agen rahasia negeri Ratu Elizabeth, James Bond. Sekuel kisah yang ditulis begitu runtun dan detail akan pekerjaan paling berbahaya ini. Sang penulis pun tidak pernah jauh dari dunia spionase, Ian Fleming dan seakan mengadaptasikan dalam sebuah novel bestseller.

Proses menjadi seorang agen rahasia sangat sulit, berjuangan dengan ribuan orang yang punya mimpi menjadi orang yang terpilih. Ada banyak badan intelijen yang membuka pendaftaran dengan seleksi ketat.

Fisik saja yang diandalkan, jangan harap bisa lewat. Kemampuan intelejensi dan memecahkan salah sangat dibutuhkan, mengingat masalah yang dihadapi sangatlah kompleks. Hanya mereka yang kuat fisik dan mental mampu menghadapi itu semua.

Kemampuan itu semakin diuji saat memerankan berbagai peran untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Mulai dari berlatih bahasa, mempelajari budaya hingga berakting senatural. Bahkan cara ini mampu mengelabuhi target bahwa dirimu adalah seorang utusan yang sedang mengumpulkan segala bukti.

Kewaspadaan jadi hal utama yang dijaga, di manapun dan kapan pun. Menjadi agen rahasia mungkin sangat akrab dengan berbagai bela diri, penggunaan senjata, dan teknologi mutakhir yang menunjang pekerjaannya. Mulai dari bela diri bak benteng pelindung dari hal tak diinginkan, siapa saja bisa menjadi musuh yang sangat berbahaya.

Segala keterampilan tangan jadi hal wajib layaknya menggunakan berbagai jenis senjata. Mulai dari memperbaiki mesin, melepaskan ikatan borgol, memperbaiki gadget hingga kemampuan jaringan yang mumpuni.

Menjaga tubuh tetap terlihat atletis salah satu caranya, mulai dari berlari kencang dari sergapan musuh yang mencoba menangkap. Fisik yang optimal akan menunjang tugas berat yang diemban.

Saat diterima menjadi seorang intelijen pasti bak sebuah kebanggaan. Berpindah dari suatu tempat atau negara lain. Semua pekerjaan begitu menantang dan menguji adrenalin. Mungkin teman dekat dan keluarga tidak pernah tahu pekerjaan sesungguhnya dia. Terlalu berbahaya mengumbar pekerjaan yang ia kerjakan termasuk lingkaran terdekat sang agen.

Hingga tak ada yang tahu seseorang yang berpakaian bisa dengan mimik wajah kaku seorang agen rahasia yang menyamar. Berbaur dengan masyarakat lokal dan memecahkan masalah sebelum mengirimkannya ke pusat.

Itu pekerjaan berat dan menguji adrenalin, tidak terlihat jelas namun punya peran besar mengubah keadaan. Berniatkan Anda menjadi seperti itu?

Share:

0 comments