Petang pun
tiba, matahari hari mulai condong ke arah barat. Sudah saatnya ia harus pergi,
kini ia harus memberi cahayanya ke wilayah lain di muka bumi. Pendaran bias
cahaya begitu kentara, berwarna oranye bercampur kuning terlihat jelas dari
kaki langit.
Ia jadi saksi
terakhir sebelum matahari harus tenggelam seutuhnya. Manusia menyebutnya dengan
nama cakrawala. Garis lurus secara horizontal ialah lokasi cakrawala berada, ia
seakan begitu jelas terlihat di ujung lautan, padang rumput luas atau tempat
lain yang tak memberi batas.
Cakrawala jadi
batas terakhir matahari terlihat, memisahkan bumi dan langit oleh garis
samar-samar. Laut jadi media terbaik melihat cakrawala terlihat begitu jelas. Hanya
awan kelabu dan mendung yang bisa menghalangi cakrawala tidak terlihat di kala
senja.
Baca Juga: Gregetan
Jauh di belahan
bumi sana, cakrawala mula dikenal saat zaman Yunani kuno. Masyarakat setempat
menyebutnya dengan istilah Orizein yang artinya membatasi. Perbedaan itu
seakan mempertegas bahwa siang dan malam hanya dibatasi oleh garis bernama
cakrawala.
Hanya dalam
hitungan menit, ia mampu mengubah siang ke malam hari ataupun malam ke pagi
hari. Bergantian silih berganti setiap hari menjadi fenomenal biasa tapi penuh
makna. Para pemburu senja dan penikmat
pagi akan melihat cakrawala itu muncul dengan begitu syahdu. Garis-garis lurus
terlihat jelas memanjang sebelum matahari terbit atau pun tenggelam, hanya
manusia yang beruntung bisa melihatnya.
Tak hanya itu
saja, cakrawala jadi pertanda untuk makhluk nokturnal dan diurnal memulai aktivitasnya.
Panggilan alam ini membuktikan waktu si makhluk harus memulai dan mengakhiri aktivitasnya. Manusia hidup di bawah kaki langit namun merasakan cakrawala yang
berbeda, semua terbatas oleh waktu dan ruang.
Cakrawala juga
mengajarkan manusia akan semua berada pada titik terendah. Membuat manusia
belajar semua akan silih berganti dan naik serta turun seperti yang matahari contohkan.
Ini memberi
bukti manusia tak perlu berbangga diri akan pencapaiannya. Ia hanya makhluk kecil
di kaki langit yang dulunya berada di batas cakrawala sebelum melejit ke tengah
langit. Kadang ia lupa bahwa ia akan kembali ke posisi semula ke titik
cakrawala saat waktunya tiba.
Cakrawala tak hanya peristiwa alam semata, tapi pembelajaran untuk
siapa yang mau merenungkannya. Itulah aku garis pembatas antara langit dan
bumi, cakrawala.