Suara riuh
rendah terdengar dari jauh dan dekat, bincang-bincang antar manusia di setiap
sudut. Bau-bau kopi tercium mesra dipenuhi sesak oleh para lelaki paruh baya.
Mereka seakan melepas penat seharian dengan secangkir kopi.
Berbicara itu
mudah diucapkan, tersampaikan atau terabaikan begitu saja, lalu menghilang
terbawa oleh angin yang bertiup. Masuk ke dalam telinga dan tak berapa lama
kemudian terabaikan. Semua bisa dengan mudah berucap dan bisa dipahami oleh
mendengarkannya.
Senja pun mulai terlihat dari jauh, berwarna
kekuning-kuningan dari ufuk barat. Seakan-akan matahari akan segera tenggelam. Itu semakin jelas terlihat
dari pantai nan landai, matahari seakan tenggelam secara perlahan-lahan disambut
oleh lambaian cemara pantai. Mereka berbaris rapi layaknya para prajurit saat
apel pagi.
Pagi yang cerah,
si tukang parkir bergegas beranjak ke tempat kerja. Meninggalkan sanak
keluarga, menjejak ke tempat kerja tanpa lupa membawa rompi parkir dan peluit. Si
tukang parkir sadar saat pagi buta manusia sudah bergegas ke tempat kerja,
memenuhi jalan protokol agar tak terkena macet.
Tukang parkir
harus datang lebih cepat sebelum kendaraan para pengendara tiba. Peluit di
tangan dan berdiri di setiap tempat parkir ia lakukan. Satu persatu segala macam kendaraan berdatangan, mengisi setiap lahan parkir yang tersedia. Suara nyaring peluit
naik turun terdengar. Tiupannya punya tanpa maksud khusus. Berhentikah atau
majukah dan si pengendara sudah tahu aba-aba itu.
Rumput tumbuh
panjang di lapangan bola, tumbuh menjulang ke atas dan buat siapa saja yang
bermain bola kesulitan menendang bola. Ia harus rela diinjak-injak oleh manusia
yang bermain bola. Menahan beban manusia-manusia yang lumayan berat.
Penonton sudah
menunggu cukup lama, menunggu DJ produser tampil di atas Main Stage.
Melihat pertunjukan yang sangat dinanti-nanti puluhan ribu penonton yang
bercampur penasaran dan gundah menunggu aksi sang DJ produser.
Yang dirasakan
seorang DJ berbeda jauh dengan penonton. Ia harus menyusun lagunya dan beberapa
selingan lagu populer lainnya menjadi sebuah tracklist menawan. DJ
profesional membentuk tim dan manajer yang padu. Mengatur jadwal tampil,
menentukan label, menggarap video klip, mencari penyanyi, dan sampai mengatur
LED visual saat penampilan di panggung.
Cuaca juga sebagai
pembentuk watak dan sifat masyarakat suatu wilayah. Berdasarkan data dan fakta
yang terungkap, kekerasan dan peperangan banyak terjadi di daerah yang beriklim
relatif panas. Sedangkan daerah dingin sedikit adem ayem menyikapi permasalahan
dan lebih baik berdamai layaknya alam.
Banyak yang
mengatakan cuaca erat dengan kemajuan, walaupun anggapan seperti itu hanya
hipotesis semata. Bangsa yang kehidupannya relatif standar rendah alias tak
punya iklim yang terlalu ekstrem cenderung hidup dengan biasa-biasa dan hanya
menjadi bangsa yang biasa-biasa pula.
Tak perlu
persiapan buat menghadapi cuaca iklim dengan persiapan makanan, pakaian khusus
dan hal khusus lain. Saat itulah manusia yang punya persiapan lebih matang akan
punya rencana yang lebih jelas ke depan. Itulah kenapa negara kemajuan bangsa
punya kemajuan dalam hal sektor iklim.
Suasana yang
nyaman membuat manusianya terlena untuk maju
Tidak ada yang
perlu dikhawatirkan, toh cuaca tropis kita bisa bercocok tanam kapan saja, pergi
ke mana saja, dan bisa pakai pakaian yang sama tanpa mengindahkan musim. Itulah
yang membuat kenapa manusia yang hidup di daerah beriklim tropis sedikit
tertinggal dibandingkan dengan masyarakat di daerah subtropis.
Baca juga: Fenomena Gunung Es
Tidak bisa
dipungkiri, cuaca sebagai tembok ketahanan umat, dengan cuaca kadang masyarakat
sering mengeluh dan kadang sering senang bahagia. Anggapan itu mereka yang
hidup di daerah relatif ekstrem, baik terlalu dingin dan panas punya dayang
saing lebih kuat. Sedangkan negeri yang beriklim sedang, kadang terkesan tak
setangguh mereka yang tadi.
Perubahan cepat
itu penting dan alam mengajarkan sedemikian penduduk yang hidup di zona
tertentu untuk menyesuaikan segala perubahan secepat mungkin. Perubahan ibarat
masalah dan butuh secepat mungkin mengambil keputusan. Bila tidak, terima
sendiri akibatnya.
Apakah bangsa yang
beriklim “nyaman” tak bisa maju dan berpikir lebih cepat bangsa beriklim tak
nyaman?
Itu proses
pembiasaan dan mau berubah, tak ada
masalahnya cuaca dan karakter sepenuhnya. Semua bisa diubah atau bawaan dari
lahir, ada yang pemarah tapi hidup di daerah dingin atau karakter adem ayem di
suasana nan panas.
Cuaca hanya
pengontrol sifat walaupun tak tunduk sepenuhnya. Begitu pulalah segala
kemungkinan terburuk yang cuaca berikan. Tak punya persiapan walaupun berada di
kondisi iklim ekstrem atau malah punya segenap persiapan walaupun di daerah
terjamin sepanjang tahun.
Walaupun begitu,
cuaca dan bangsa ibarat sebuah paradoks pengikat. Mau tak mau harus seperti ini
dan seperti itu. Karena mengenal suatu individu manusia berbeda negeri, tak
butuh ikatan cuaca, ia butuhkan sebuah ikatan emosional.
Ikatan yang
membaurkan si panas dan si dingin menjadi sebuah ikatan hangat. Karena itulah
mengapa cuaca pemberi stereotip suatu bangsa bisa sedikit luntur. Semua itu
kembali ke jiwa masing-masing yang terlalu atau sulit berdamai dengan alam.
Hidup ini seperti
anggapan fenomena gunung es, hanya melihat yang tampak-tampak saja dan seakan mengabaikan
segala yang tak tampak. Meruncing tajam ke atas dan membesar ke arah bawah. Itulah
fenomena gunung es dan begitu banyak mengabaikannya atau tak mau tahu.
Gambaran hidup
layaknya fenomena gunung es datang dari orang lain yang hanya melihat secara
kasat mata. Sedangkan yang tidak terlihat seperti diabaikan. Di darat fenomena
itu saya namakan fenomena tumbuhan umbi-umbian. Hanya tumbuh sebatang namun tak
melihat seberapa besar devisa di dalam tanah. Sedangkan tumbuhan yang tumbuh
mengembang besar di daratan jadi daya tarik. Namun ia begitu rapuh saat dicabut
dan hanya punya kecil devisa.
Mengenal Penulis
Top of The Top
-
Filosofi pohon, semakin rindang dan banyak buahnya makin banyak manusia yang memanfaatkannya. Terik panas yang membakar di siang hari ...
-
Hari mulai senja dan jam pulang kerja pun tiba, semua manusia yang bekerja hendak pulang ke rumahnya. Menghidupkan kendaraan-kendaraan...
-
Gunung terlihat menjulang tinggi, seperti ingin sekali menusuk-nusuk langit. Rupanya yang menjulang terlihat begitu gagah dari kejauhan. Sem...
-
Burung mulai bersiap-siap mengepakkan sayapnya untuk pulang ke rumah, langit mulai terlihat redup bercampur warna kekuningan. Matahari mulai...
-
Gelombang laut adalah benda laut yang sangat setia, tak pernah berpaling dari bibir pantai. Pernahkah dari kalian melihat gelombang laut sam...