Resolusi
Aku ingin melakukan ini,
Aku ingin melakukan itu,
Semua itu bak
sesuatu hal wajib yang terjadi di awal tahun. Semua memenuhi pikiran, ingin
semua aku laksanakan semua.
Kadang dirinya
mencoba menuliskan impian itu, kadang itu masuk akan, abu-abu atau bahkan hanya
khayalan semata. Tapi diriku mantap untuk menuliskan, aku ingin lebih baik dari
tahun kemarin pungkasnya.
Mungkin
resolusi bukan hal tabu di zaman kini, itu semua ibarat sebuah hal wajib yang
digaungkan manusia modern. Mereka menganggap awal tahun adalah titik awal
memulai semuanya hingga akhir Desember kembali datang.
Semua itu
ibarat sebuah pemicu besar akan sebuah perubahan besar. Apa yang belum bisa,
apa yang belum sampai atau apa yang masih tersisa.
Mungkin manusia bisa jadi tak memiliki hasrat andai hidupnya tidak
memiliki resolusi. Hidupnya datar, tidak ada gejolak dan keinginan. Ia menjalani
harinya sama seperti kemarin atau kemarin lagi.
Aku ingin berubah.. itulah pikiran yang tertanam di dalamnya.
Segala
kesusahan, kesulitan, dan rasa tak mengenakkan lainnya harus dilewati. Caranya dengan
setumpuk resolusi yang ia jalankan. Ibarat mengubah nasib yang tidak seberapa
menggembirakan ke taraf lebih baik.
Resolusi bak
semua pendobrak semangat untuk lebih giat, ia sadar motivasi dari orang lain
tak ada artinya bila tidak datang dari dalam dirinya. Coret-coretan motivasi
yang ia tuliskan di secarik kertas itulah membuat dirinya begitu semangat.
Tantangan dan
sesuatu yang membebat pikiran seakan hilang saat ia ingin tujuan, ia ingat apa yang
harus ia lakukan ke depan. Semua itu seakan mindmap yang membayangi
dirinya, merasakan dan mendambakan itu semua jadi kenyataan.
Mungkin dari
itu semua resolusi bisa saja berakhir hanya jadi sebuah wacana. Menggebu-gebu
lalu hilang kendali dan kemudian mengabaikannya. Menunggu tahun depan kembali,
sepertinya tahun ini tidak mungkin terlaksana dengan baik pungkas teman-temannya.
Tetapi ia tidak
mau terpengaruhi, ia sadar bahwa tahun depan ada resolusi lainnya yang bisa ia
terapkan. Kini saatnya waktu yang tepat mewujudkannya, segala impian dan
keinginan bisa terwujud nyata.
Waktu terus
berjalan begitu cepat ibarat sebuah jam pasir yang mengalir deras ke bawah.
Bergerak terus menghabiskan kouta pasir di atasnya dan kini akhir tahun mendekat.
Segala keinginan yang ia rasa mustahil seakan mulai menampakkan hasil.
Dulunya hanya
coretan di sebuah kertas atau terngiang-ngiang di kepala, kini mulai menjadi
kenyataan. Ia seakan sulit mempercayainya, kerja keras dan doa tanpa pantang
menyerah bak sebuah kunci dirinya mampu mewujudkan keinginannya.
Teman-temannya yang menyerah mungkin akan terkejut bahwa apa yang
ia kejar pasti berhasil. Ia berhasil mengubah sebuah resolusi yang sekedar
wacana menjadi sebuah hal nyata.
Tags:
Imajinasi
0 comments