Gregetan
Aku adalah
seorang pria paruh baya....
Sebuah pesan
singkat tiba-tiba masuk, mengejutkan pikiran dan membuat panik tak karuan.
Ternyata datang dari pujaan hati, sebuah balasan saat pikiran ini menganggap
tak mungkin membalasnya.
Menunggu
setelah sekian lama, bolak-balik mengecheck balasan dan saat ditinggal sebentar
ternyata sebuah jawaban itu masuk. Terpampang jelas saat mengecheck ponsel. Semua
seakan rona wajah berubah, antara senang atau bingung membalas apa.
Balasan singkat
namun buat keringat dingin dan terasa kelu. Mau balas apa, pikiran terasa
stuck. Ide-ide di pikiran mendadak membeku tak seperti biasa, padahal itu hanya
sebuah kalimat sederhana tapi kaya makna. Salah sedikit saja, langsung tutup
buku.
Baca juga: Merasa Asing
Ibarat semua
permainan catur, terlihat begitu menawan saat permainan di mulai. Namun sebuah
umpan terbuka dari lawan seakan begitu memikat. Aku melakukan sebuah tindakan
ceroboh tanpa pikir panjang. Semua langsung berubah total dalam sekejap mata.
Wanita memang
seperti itu, memainkan pikiran dengan pertanyaan penuh jebakan, buat lelaki
yang asing dalam kehidupannya. Ia ingin menguji seberapa hebat si lelaki mampu
melewati setiap jawabannya.
Tak cukup
sampai di situ, ada pula permainan waktu yang seakan menguras waktu dan
pikiran. Menunggu mengharapkan jawaban dirinya, kadang pula ia sengaja untuk
menunggu seberapa besar perjuangan sang lelaki. Kalian para lelaki,
siap-siaplah masuk dalam permainan mereka.
Sebenarnya itu
cukup baik, apalagi beragamnya sejumlah sosial media buat para lelaki seperti
menjari ikan di lautan. Mereka tak cukup kuat untuk bertemu dengan pujaan hatinya.
Sosial media salah satu cara melawan rasa takut itu.
Semua
sepertinya tak berlaku bagi wanita, pertemuan di dunia nyata ialah lebih utama.
Walaupun begitu banyak sosial media, kesan bertatap dan kenal lebih jauh di
dunia nyata lebih membuat dirinya berpeluang menyambut lebih hangat. Tak ada
pertanyaan dingin dan serba salah saat bertemu di dunia maya.
Setiap tulisan
wanita itu seakan penuh dengan jawaban dingin dan gregetan. Lelaki itu seakan
serba salah mau bertanya terus-terusan atau cukup sampai di situ. Secara
perasaan jiwa sangat lelaki bingung.
Ia dilanda
gregetan, setelah ia melalu proses antara perkenalan apik, kini perasaan
menggebu-gebu dan tidak sabaran terus melanda. Masa inilah paling berat, bisa
saja si pria kehilangan wanita idamannya karena ilfeel dengan keberadaannya.
Akhirnya si
pria mengikuti permainan hati si wanita pujaannya dan ia tahu bahwa terlalu
menggebu-gebu dan rasa gregetan semakin menyudahi segala perjuangan selama ini.
Sikap lelaki yang serba cuek seakan hilang selama ia tertarik dengan yang buat
hatinya tergugah.
Itu ia lakukan karena
ingin kenal lebih jauh dan mencairkan keadaan, bukan kata-kata yang penuh
permainan pikiran. Tapi canda tawa yang mencairkan suasana dan saling mencurahkan
hati. Walaupun cara yang akan lakukan seperti seorang pengecut, tapi cara
itulah kenal bisa kenal dengan dirimu lebih lanjut.
Jadi kapan kita ketemuan dan bercanda ria di dunia nyata. Biar
dirimu lebih yakin bahwa diriku serius bercampur gugur. Iya.. jangan lakukan
permainan pikiran lagi.
Tags:
Fiksi
0 comments