Perjuangan Kiper
Suara riuh
rendah terdengar begitu keras berasal dari tribun di belakang gawang. Para fans
bersorak tiada hentinya, menyoraki kegagalan si kiper menghalau bola secara
sempurna. Si kiper layaknya pecundang yang berdiri di depan gawang.
Segala
penyelamatan yang tak terhitung banyaknya, dalam sekejap hilang tak terkenang
hanya dari sebuah blunder dan perasaan bersalah datang menghujami pikiran. Segala
penyelamatan yang ia lakukan terasa tak cukup buat menebus segala yang dilakukan
pada momen buruk.
Ibarat panas setahun terhapus oleh hujan semalam,
begitu pepatah yang cocok disematkan pada diri sang kiper. Saat seorang penyerang menyia-yiakan begitu banyak
peluang di depan gawang lawan, langsung terhapus oleh sebuah gol yang ia
ciptakan.
Kiper ialah posisi
yang tak menyenangkan lagi penuh kesepian. Latihannya terpisah, porsi latihan
berbeda, dan serba sendiri. Di saat saat teman-teman yang lain menyerang habis-habisan
pertahanan lawan, kiper sendiri ditemani gawang. Menunggu hasil kerja keras
koleganya dalam menaklukkan kiper lain di seberang sana.
Ia
berharap-harap cemas timnya bisa menang dan segala kesalahannya yang sempat ia
lakukan berhasil dibalas teman-temannya di sana. Cara itu mungkin mampu menyelamatkan
suara gemuruh penonton yang kecewa dengan aksiku tadi.
Dilema jadi
kiper lain semakin pelik saat kamu hanya jadi pelapis kiper utama, alias kiper
cadangan. Posisi yang paling jarang
banget main dan hanya menghabiskan hari-harinya berlatih hampir setiap hari
tanpa bermain.
Bila pemain
non-kiper digantikan atau protes jarang main, bercerminlah pada kiper cadangan
yang lebih jarang atau tak pernah main. Perbandingannya seperti ini, bagi yang
suka banget dengan sepak bola pasti sering melihat pemain pelapis non-kiper
walaupun jumlah menit bermainnya sedikit tetapi sering bermain di laga-laga
kecil atau sebagai pemain pengganti.
Kiper cadangan
harus menunggu ada musibah besar hingga kiper pertama dan kedua cedera Partner
celaka atau musibah tapi jadi kiper cadangan itu berkah. Dilema kiper lainnya
yakni saat kiper cadangan masuk ke lapangan sebagai bentuk penebusan dosa yang
dilakukan oleh kiper yang berbuah penalti dan kartu merah.
Dalam hati kecilnya kiper cadangan berujar:
Kiper utama yang melakukan kesalahan fatal, saat
lagi asyik melamun di bangku cadangan tiba-tiba harus masuk ke lapangan buat
gagal penalti pemain lawan, sungguh berat deritaku ujar kiper cadangan.
Kiper sudah
menjadi tugasnya menahan tendangan pemain lawan yang begitu keras, sulit dan
kadang bikin nyali ciut misalnya kena muka, membentur selangkangan hingga bikin
jari-jari tangan ngilu akibat hujaman penyerang lawan.
Namun jadi kiper
cadangan juga punya berkah sendiri walaupun sedikit menit bermain bila klubnya
jago serta sering dapat trophy. Sambil duduk di bangku cadangan mampu mendapat
trophy dan gaji menarik dibandingkan sering main tapi sering kalah dan nihil
gelar. Ia ibarat mendapatkan durian runtuh atas kesabarannya menghangatkan
bangku cadangan.
Kiper memberi
dimensi berbeda dari yang lain, dari segi pakaian yang berbeda dan mencolok
dari kolega yang lain. Perlengkapan seperti sarung tangan, seperangkat pakaian
berlengan panjang untuk menghindari tak lecet saat melakukan aksi penyelamatan.
Hingga pelindung tambahan yang tak kalah penting seperti helm pelindung kepala.
Mimpi buruk lain
yang menimpa kiper ialah saat beberapa saat sebelum laga dimulai lapangan
tempat tim kalian berlaga diguyur hujan deras dan menyisakan genangan becek
mirip tambak ikan lele yang baru dikuras airnya.
Perasaan kiper
yang sudah berlatih berhari-hari langsung luntur akibat lapangan becek dipenuhi
tanah berlumpur. Di saat kiper melakukan aksi manuver penyelamatan langsung,
risiko basah kuyup bercampur lumpur bak petani pulang membajak sawah.
Sebaliknya musim
kemarau panjang datang begitu lama, lapangan berubah tandus. Kerikil-kerikil
tajam tanpa sungkan-sungkan bisa melukai beberapa bagian tubuh. Aksi nekat sang
kiper berbanding lurus dengan luka yang ia dapatkan setelah laga.
Apresiasi untuk
kiper kurang dianggap, mereka sering sekali kalah dalam dominasi oleh penyerang
haus gol dan gelandang kreatif kaya akan assist. Padahal jasanya tergolong
besar, saat banyak orang yang menyalahi kiper setiap kesalahannya dan
mengabaikan jasanya.
Kiper sekarang
sudah bertransformasi ke arah lebih modern, tak hanya menahan bola saja tapi
juga ikut ke dalam permainan dan bantu bangun serang, mereka itu dikenal dengan
istilah Sweeper Keeper. Cara ini
dilakukan untuk mengusir kebosanan yang melanda di belakang, kakinya ingin
aktif bukan hanya saja tangan saat menghalau bola.
Di
pertandingan biasanya kiper jadi posisi yang tak populer, semua takut jadi
kiper karena merasa disalahkan dan pada saat kalian main bola. Bentuk apresiasi
buat kiper yakni: kiper tak harus bayar lapang atau bayar separuh sebagai
bentuk perjuangan mengawal gawang hingga pemain lain tenang. Sungguh mulia
tugas kiper.
Segala sisi
buruk dalam pertandingan, banyak kiper kini yang punya andil besar dalam
kesuksesan tim. Ibarat tembok terakhir pertahanan dari ancaman pemain lawan nan
berbahaya. Kiper identik dengan sosok besar, tinggi, berwajah kaku, dan bermata
sigap. Pada alur cerita, kiper identik dengan
sosok antagonis yang menghalangi bola bisa masuk ke dalam gawang. Bersama
dengan pemain bertahan, mereka jadi sosok antagonis yang siap menjegal dan
menepis serangan para penyerang lawan.
Bagi timnya kiper adalah sosok kunci saat klub tak mampu
membawa kemenangan, minimal bisa membawa pulang satu poin dari aksi gemilang
kiper. Mengapa posisi kiper sedikit tak sebanyak posisi lain? Iya, karena aksi
mereka yang rentan blunder dan juga butuh nyali yang kuat. Itulah kenapa kiper
yang hebat bukan yang tak pernah melakukan kesalahan tapi yang mengurangi
kesalahannya saat laga genting.
Karena yang
menjadi kiper harus siap menerima kondisi terburuk walaupun ia kadang tidak
dianggap. Semua ia lakukan karena kegemarannya pada si kulit bundar.
Tags:
Imajinasi
2 comments
Izin share gan :)
ReplyDeleteSilakan dengan senang hati gan
Delete