First Sight


Kekuatan tatapan begitu kuat, mempengaruhi suasana yang ramai menjadi seperti tenang dan semenjak berhenti. Seperti ada durasi panjang saat kedua bola mata dua insan manusia saling bertemu, saling tertuju dan berada pada suatu sisi.
Timbul sebuah pertanyaan dalam benak ini: 
Siapa itu di ujung sana mengapa ia menatap lebih lama dan lebih dalam. Perasaan terasa kacau tak karuan, bercampur rasa penasaran. Itulah sebuah pandangan pertama. 
Memberi sebuah aura berbeda dan rasa canggung tak karuan. Ia seakan mampu mempertemukan sepasang mata dengan mata lainnya dari kejauhan dan keramaian.

Perasaan lain datang, datang kembali bertanya-tanya dalam hati: siapakah wajah asing yang bikin tatapan ini sulit untuk berpaling. Berpaling muka saat dilihat kembali.

Malu-malu jangan tanya, tapi itu sebuah kepuasan tersendiri yang jarang bisa dinikmati. Memang ada anggapan yang mengatakan: dari mata turun ke hati. Kekuatan mata dan pandangan pertama sangat indah seketika. Ia bisa mengubah seketika saat bertutur sapa dan kenal lebih nyata.

Kadang pandangan pertama dan saling tatap-tatapan begitu indah saat yang ditatap memberikan sinyal positif. Seperti ada gerbang lanjutan yang bermula dari mata. Kini raga ini ingin bertemu mengenal lebih dari hanya mata.

Kesempatan tak datang dua kali, sekarang atau tidak sama sekali. Bertemu atau terpisah tak pernah bertemu lagi selamanya. Rasa takut seakan hilang, memberanikan diri melangkah ke seorang yang memberi tatapan begitu menakjubkan.

Perkenalan itu begitu singkat dan menegangkan. Seperti diam seribu bahasa, tak tahu mau bertutur kata apa. Pikiran seakan beku menghinggapi, hal yang sudah direncanakan hilang tak berbekas.

Memang tatapan pertama seakan otak lupa cara berpikir, teracuni sejumlah zat feronom dalam otak. Hormon-hormon bercampur aduk menjadi sebuah hormon adiktif bernama dopamine.

Ia sungguh meracuni dan memberikan kegembiraan dan fokus tak terhingga hanya dari sebuah tatapan dalam. Seakan mata memberi keteduhan untuk memayungkan jiwa dan raga.

Tapi sadarkah kalian, bahwa pandangan pertama hanya sebuah luapan kekaguman berlebih yang tak tertahankan. Ia bisa saja berlipat-lipat indahnya atau malah luntur saat berkenalan secara langsung.

Sensasi pandangan pertama tak boleh dianggap remeh, ia memberi benih-benih cinta tak terduga saat dia nantinya adalah orang yang tepat. Karena mata seakan tau mana yang layak dan tak layak. Jadi.. jangan pernah remehkan hal itu untuk kenal lebih dalam walaupun belum bertutur sapa.

Itu si pandangan pertama.

Share:

0 comments