Pagi penuh kantuk tak tertahankan, kantung mata seakan sulit terbuka. Itu ditambah buruk dengan mata yang berkunang-kunang dari pagi hari. Tubuh seakan sempoyongan tanpa ampun.
Ada apa gerangan semalam seorang pria paruh baya tersebut begitu tak enak seharian, di saat seluruh teman-temannya segar bugar di pagi hari?
Aku ingin melakukan ini,
Aku ingin melakukan itu,
Semua itu bak sesuatu hal wajib yang terjadi di awal tahun. Semua memenuhi pikiran, ingin semua aku laksanakan semua.
Kadang dirinya mencoba menuliskan impian itu, kadang itu masuk akan, abu-abu atau bahkan hanya khayalan semata. Tapi diriku mantap untuk menuliskan, aku ingin lebih baik dari tahun kemarin pungkasnya.
Aku adalah seorang gadis yang mencoba menutup diri dari hingar-bingar sosial media dan semua kegaduhan dunia. Dahulu aku sangat sulit lepas dari itu semua, meracuni dan kadang menyita hampir separuh hidupku.
Berkat sosial media diriku begitu tenar dan siapa tak kenal diriku. Jumlah followerku kadang buat siapa saja iri. Memamerkan kemesraan dan segala keluh kesah adalah diri dahulu.
Suara kembang api terdengar samar-samar dari kejauhan dan menghasilkan beragam warna bunga-bunga api. Semua suka cita dengan tahun baru, menunggu saat tepat tengah malam untuk merasakan pergantian tahun. Segala bentuk kenangan di tahun sebelumnya jadi sebuah pengalaman untuk tahun baru yang lebih baik.
Pergantian tahun pun selesai, segala pesta dan euforia satu persatu hilang. Manusia kembali ke rutinitasnya sehari-hari dan melanjutkan hirup. Segalanya manusia inginkan di tahun baru, ia menuliskan apa-apa yang ia inginkan.
Musik saat ini begitu lekat dan sejumlah perangkat teknologi pendukung. Semua komponen penyusun saling berkaitan dab terhubung dengan perangkap teknologi. Memudahkan kinerja para musisi dalam merangkai nada-nada nan runtun menjadi sebuah musik yang sesuai keinginannya.
Musik dan perangkap teknologi syarat wajib penunjang utama si musisi beraksi. Sejumlah perangkat musik kini mulai berkolaborasi dengan teknologi, menjadi sebuah kesatuan utuh. Kolaborasi ini seakan punya nilai syahdu yang bisa dinikmati musisi dan penggemarnya.
Semua mulai tertidur lelap dan bersanding dengan mimpinya masing-masing. Menutup rapat kakinya dengan selimut sembari merebahkan seluruh tubuhnya di tempat tidur. Di saat bersamaan, ada manusia-manusia yang hatinya gundah gulana, mencoba tidur tapi tak datang rasa kantuk sedikit pun.
Segala macam cara sudah ia coba, mulai dari menjauhkan kafein, menjauhkan sejumlah gadget, membaca buku, menenangkan pikiran untuk tidur dan bahkan memakai cara menghitung anak domba. Tapi malah ia bingung mengapa mata ini tak terpejam juga.
Pertemuan singkat buat seorang lelaki paruh baya seakan menemukan pujaan hatinya, ia merasakan namanya cinta sebenarnya. Setelah ditolak puluhan wanita yang ia anggap sempurna bagi dirinya. Ia kapok dengan semua itu dan menyerah mengejar cinta sejatinya.
Apa boleh di kata saat banyak ia berhenti mencari pengembaraan cinta, ia menemukan cinta sejati. Degup jantung berdetak begitu kencang saat melihat sesosok wanita cantik yang ada di sebuah brosur penerima beasiswa.