Seorang karyawan dengan telaten menaruh barang dagang di depan toko. Terlindungi dengan kaca tebal, bak sekat yang memisahkannya dengan dunia luar. Sang karyawan pun sadar, barang yang ia taruh punya 'prestise' lebih dibandingkan barang lain yang tokonya punya.
Pejalan kaki yang melewati toko setiap hari pasti akan sulit berpaling dengan barang ini. Tepat pagi hari sang karyawan membuka toko sesuai instruksi pemiliknya. Barulah barang pajangan itu terlihat jelas, tak terhalang oleh penutup toko.
Sepak bola akrab dengan pemain masuk dan keluar, ada yang pergi dan datang saat transfer datang. Pihak manajemen mengurus segala persoalan tersebut hingga tenggat waktu. Merelakan pemain penting hingga sesosok pemain belia datang, silih berganti hanya untuk bisa memperkuat sebuah tim.
Malam itu di hujan turun dengan begitu deras, turun tanpa jeda.. seakan mengisi kealpaannya selama ini menyirami bumi.
Pantulannya pada genting menghasilkan suara yang sangat besar, dedaunan pun tak kuasa menahannya. Siapa saja yang berteduh di bawahnya tak selamat dari basah kuyup.
Seorang lelaki paruh baya duduk di salah satu bangku besi panjang. Menunggu dengan cemas, sesekali matanya mengarah ke ruangan yang ada di salah satu sudut rumah sakit.
Pikirannya campur aduk dan ia seakan tak bisa duduk tenang, menunggu kepastian nasib orang tercintanya. Mempertaruhkan nyawa dirinya atau calon sang buah hatinya. Kini istri sedang melalui proses menjadi seorang ibu dan dirinya menjadi seorang: Ayah muda.
Di sebuah sudut resto mewah kumpulan anak muda duduk rapi di saing berhadapan Mereka sibuk dengan gawainya masing-masing, seakan ingin menampilkan sesuatu yang berbeda.
Pakaian serba mewah melekat di tubuh dengan berbagai barang branded lainnya.
Kita sering mendengarkan kata-kata bijak:
Rezeki sudah diatur, sebagaimana pun usaha tetap sudah ada kadarnya.
Tak ada makhluk di dunia ini yang tak kebagian rezeki, Sang pencipta sudah membagi rata bahkan hingga hewan pengerat yang hidup di bawah akar pepohonan. Ia juga tetap kebagian sesuai kadarnya.
Manusia? Apa lagi.
Saya sering sekali mendengar kata-kata pesimistis seorang yang kesulitan mencari pekerjaan. Bingung silih kemari karena semua berkas lamarannya ditolak. Sambil menggerutu ia berujar: bila tidak dapat kerjaan, makan apa besok dan bagaimana melunasi kontrakan yang mulai ditagih.
Suara desiran jet darat lewat begitu menggema, hari ini adalah hari latihan terakhir sebelum seri pamungkas dimulai. Si pembalap Rockie tak menyangka dirinya bisa sejauh ini, ia membayangkan dahulunya ia hanya bermain gokart diajak oleh ayahnya. Kini ia bisa berada di dalam kokpit si jet darat. Semua seperti mimpi...