• Beranda
  • Tentang Saya
  • Tulisan
    • Imajinasi
    • Inspirasi
    • Perumpamaan
    • Pemikiran
    • Renungan
  • Kisah
    • Fiksi
    • Non-Fiksi
    • Puisi
  • Perjalanan
  • Kontak

PEMIKIR BEROPINI

Sebuah Opini Melalui Pandangan Segenap Dimensi

Jangan pernah menganggap remeh peran pion, memang hidupnya hanyalah sebagai tumbal. Maju paling awal dan keluar meja catur juga kadang sama, niatnya mulia agar melindungi kerajaan tetap berdiri kokoh.
Ibarat prajurit kelas bawah, bertarung di medan perang dan membuka pertahanan lawan. Dirinya hanya punya langkahnya begitu terbatas, berjalan satu langkah demi langkah. Hanya bisa memukul lawan saat ia berada di samping kiri dan kanan. Begitu lemah bukan!! 

Awan-awan saling berkumpul satu sama lain hasil buah tangan angin, membuat langit yang tadinya cerah kebiruan menjadi putih keabu-abuan. Membentuk sebuah kesatuan hingga nan pekat, hingga awan tak kuasa lagi menahan kumpulan tetes hujan yang mereka angkut menjadi tetes-tetes hujan.

Dari lautkah, dari danaukah  dari sungaikah dan dari semua tumpukan air di seluruh cekungan di muka bumi yang menguap ke ke udara. Saat itulah rintik hujan pun turun membasahi bumi yang sudah dahaga nan kering kerontang. Tanah kering yang menggembul terkena percikan hujan berganti tanah basah yang menutup pori-pori tanah yang telah merekah akibat panas. 
Musik punya kekuatan magis mampu membuat para penontonnya campur haru, kadang senang, kadang sedih dan kadang senang tak terhingga. Tak perlu lirik dan tak perlu mengerti lagu yang dibawa sang penyanyi. Cukup dari alunan musik saja kita tau genre apakah musik itu. Sedihkah atau gembirakah!

Ada yang mengatakan musik itu masalah selera dan feeling, menurut saya musik itu masalah pengalaman serta kenyamanan. Tak ada pihak yang berhak menganggap musik yang ia dengarkan lebih baik. Itu semua kembali ke masalah selera tak harus pemaksaan untuk menyukai suatu jenis musik. 

Hidup ini tak enak lurus-lurus saja dan itu-itu saja. Berjalan hanya pada rel atau tenang tanpa riak sedikit pun. 
Sifat manusia ingin sekali mengikuti arah hidup Ikan Salmon, melawan arus dan tak mendengarkan apa yang didarang selama ia tak mendapatkan jawaban maksimal. Ia merasakan bisikan dan sensasi luar biasa saat melawan arus. Tanyakan Ikan Salmon, pasti ia paham betul.
 Langit sore kali ini sedikit sendu, ia dipenuhi kumpulan awan putih yang menghambat sinar matahari. Hanya sedikit celah saat matahari mencuri-curi kesempatan menampilkan cahayanya. Mendung lebih sering muncul kala akhir tahun, bulan berakhiran “ber” seakan mempertegas manusia untuk banyak menghabiskan waktu di rumah. Sambi meniup kopi panas sambil berselimut tebal.

Ada yang begitu menakjubkan pemandangan, saat tenunan cahaya menyatu dalam sebuah lengkungan panjang. Itulah pelangi, memberi kesan saat hujan selesai membasahi tanah dan menghapus debu di udara. Hari yang mulai ajak senja kini mulai terlihat.

Seorang sambil berdiri asyik memutar turntable, mengatur susunan lagu, meloop, scratching, mendelay, dan mereverbation. Sangat punya energi membangkitkan para penonton, merekalah pekerjaan dunia gemerlap bernama DJ. Kadang dia mengajak mengambil mixrophone untuk mengajak penonton meloncat kegirangan.

Malam begitu lengket dengannya, hampir tiap malam harus menghibur manusia yang kegamangan. Bermain di atas podium lantai dansa, musik diputar, saat itu manusia-manusia penuh kegamangan berjoget ria. Konsentrasi tak boleh pecah dengan segenap keseriusan menjaga musik sesuai BPM.


Berwarna hijau sepanjang mata memandang, terhampar luas berbagai tumbuhan. Saling menjejali satu sama lain, seakan sangat sulit untuk ditembus sinar matahari. Menjulang tinggi saling berkuasa satu sama lain, menghasilkan kerapatan tinggi.

Saat hujan turun, air hujan sulit tembus apalagi cahaya matahari terlalu bias menembusi diri kami. Suara burung begitu merdu, saling sahut menyahut satu sama lain. Inilah daerah kami kata sang burung sambil memamerkan suaranya kepada si betina yang tersipu malu di ranting pohon rendah. 


Hutan tropis itu memanjang sepanjang garis khatulistiwa menjadikan setiap daratan di bumi yang berada di zona itu tumbuh subur dan rapat oleh pepohonan nan rapat. Pohon-pohon yang tinggi seakan membentuk kanopi seperti melindungi sejumlah makhluk lemah lainnya tubuh subur.

Beragam lumut, epifit dan anggrek saling merambat dan memenuhi si kaki pepohonan. Kesan hijau dan lembab seakan begitu melekat dari si hutan. Siapa saja yang coba menembusi hutan tropis harus punya cara ekstra, kerapatannya layaknya kesatuan nan padu.

Tak hanya itu ada begitu banyak hewan langka yang hanya ada di kebun binatang dan perlindungan hewan hidup bebas di alam dalam hutan hujan tropis. Harimau bersembunyi di baik semak-semak sambil membidik mangsanya yang sedang makan. Kawanan Orangutan saing bergelantung dari satu akan ke akar lain. Menebarkan biji-biji di hutan dari sisa makanannya.

Ada pula kawanan gajah yang sedang menyemprotkan air ke gajah lain di sungai. Di sudut tak terlalu jauh ada beberapa badak bercula sedang duduk di dalam lumpur sambil mendinginkan tubuhnya. Suasana hutan nan kondusif dan beragam jadi nyawa sebenarnya si hutan hujan tropis.

Kini semua jauh berubah, tak ada lagi suara derau burung saling sahut-sahutan. Berganti suara alat pemotong kayu dan Buldozer meratakan si hutan menjadi lahan baru yang lebih ekonomi. Harimau malah berganti ketakutan diburu para pemburu kulitnya dan badak dengan santai selalu bermain lumpur sambil memakan dedaunan seperti menghilang tak tahu ke mana. Meninggalkan kubangan kering. Ia tak mau dirinya punah secepat ini.

Gajah yang paling berani menentang lahan mereka seakan tak berdaya menghadapi para pembalak dan pemburu. Ia seakan jadi bulan-bulanan dan gadingnya siap terpampang di dinding rumah konglomerat.

Hutan tropis tersulap jadi lahan ekonomi dari cukong-cukong kayu dan juragan kelapa sawit. Hewan-hewan tadi seperti menghilang tak tahu ke mana rimbanya. Ia seakan takut bersuara dan bergerak-gerik. Hutan tempat tinggalnya tinggal kenangan lama, kerapatannya setiap hari makin terkikis habis.

Siapa yang bisa menolong mereka semua?
Manusia berempati sangat terketuk hatinya melakukan perubahan kepada alam. Mereka sadar apa yang dilakukan oleh segelintir manusia perusak hutan ialah tindakan keji. Akumulasi hutan yang rusak dan bencana datang satu sama lain. Alam seakan membalas doa-doa makhluk yang terancam. Bencana datang silih berganti tak mengenal musim.

Manusia yang tak melakukan merasakan akibatnya. Kebakaran hutan, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan naiknya suhu bumi adalah segala akumulasi segala dosa segelintir manusia peraut keuntungan.

Melihat segala hal itu, buat jutaan hati manusia terketuk. Menekan pemerintah, menekan para pemangku hukum untuk bertindak lebih tegas. Mengembalikan si hutan, mengembalikan kenyamanan makhluk hidupnya.

Cerita-cerita singa, badak, Orangutan dan gajah bak hikayat kepada anak cucu andai tak ada aksi nyata. Merangkul tangan bersama menindak segala kejahatan kepada alam. Mengembalikan dan reboisasi jutaan hektar tanah menjadi hutan kembali. Hijau dan rapat seperti dahulu, memberikan ketenangan sejauh mata memandang.

Itulah kau si hutan hujan tropis
Newer Posts Older Posts Home

Mengenal Penulis

My photo
M.iqbal
Blogger & Part Time Writer EDM Observer
View my complete profile
Facebook  Twitter  Google+ Instagram Linkedin

Top of The Top

  • Tiba-Tiba Tenis
    Abang harus latihan tenis, seru kali tau....!! Sebuah himbauan yang mengejutkan pikiranku hening berpikir, diriku seakan tak bisa atau tah...
  • Dibalik Kemudi
    Suara desiran jet darat lewat begitu menggema, hari ini adalah hari latihan terakhir sebelum seri pamungkas dimulai. Si pembalap Rockie tak ...
  • Barbershop
    Di sebuah sudut kota yang penuh hiruk-pikuk, ada sebuah barbershop kecil yang tak terlalu mencolok. Dindingnya berwarna abu-abu tua, dihiasi...
  • Kopi Darat
    Ini bisa dibilang pertemuan pertama denganmu. Semua persiapan coba lakukan, mempersiapkan segala hal. Terlepas apa yang nantinya kita bicara...
  • Penerobos Malam
    Waktu menunjukkan pukul 20:00 WIB, keberangkatan tinggal di depan mata. Para kernet tengah sibuknya mendata penumpang yang sudah naik ke dal...

Rangkuman Tulisan

  • ▼  2024 (36)
    • ▼  August (1)
      • Tiba-Tiba Tenis
    • ►  July (5)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
    • ►  February (5)
    • ►  January (5)
  • ►  2023 (60)
    • ►  December (5)
    • ►  November (5)
    • ►  October (5)
    • ►  September (5)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
    • ►  February (5)
    • ►  January (5)

Copyright © 2019 PEMIKIR BEROPINI. Designed by OddThemes