• Beranda
  • Tentang Saya
  • Tulisan
    • Imajinasi
    • Inspirasi
    • Perumpamaan
    • Pemikiran
    • Renungan
  • Kisah
    • Fiksi
    • Non-Fiksi
    • Puisi
  • Perjalanan
  • Kontak

PEMIKIR BEROPINI

Sebuah Opini Melalui Pandangan Segenap Dimensi

Musik punya kekuatan magis mampu membuat para penontonnya campur haru, kadang senang, kadang sedih dan kadang senang tak terhingga. Tak perlu lirik dan tak perlu mengerti lagu yang dibawa sang penyanyi. Cukup dari alunan musik saja kita tau genre apakah musik itu. Sedihkah atau gembirakah!

Ada yang mengatakan musik itu masalah selera dan feeling, menurut saya musik itu masalah pengalaman serta kenyamanan. Tak ada pihak yang berhak menganggap musik yang ia dengarkan lebih baik. Itu semua kembali ke masalah selera tak harus pemaksaan untuk menyukai suatu jenis musik. 

Hidup ini tak enak lurus-lurus saja dan itu-itu saja. Berjalan hanya pada rel atau tenang tanpa riak sedikit pun. 
Sifat manusia ingin sekali mengikuti arah hidup Ikan Salmon, melawan arus dan tak mendengarkan apa yang didarang selama ia tak mendapatkan jawaban maksimal. Ia merasakan bisikan dan sensasi luar biasa saat melawan arus. Tanyakan Ikan Salmon, pasti ia paham betul.
 Langit sore kali ini sedikit sendu, ia dipenuhi kumpulan awan putih yang menghambat sinar matahari. Hanya sedikit celah saat matahari mencuri-curi kesempatan menampilkan cahayanya. Mendung lebih sering muncul kala akhir tahun, bulan berakhiran “ber” seakan mempertegas manusia untuk banyak menghabiskan waktu di rumah. Sambi meniup kopi panas sambil berselimut tebal.

Ada yang begitu menakjubkan pemandangan, saat tenunan cahaya menyatu dalam sebuah lengkungan panjang. Itulah pelangi, memberi kesan saat hujan selesai membasahi tanah dan menghapus debu di udara. Hari yang mulai ajak senja kini mulai terlihat.

Seorang sambil berdiri asyik memutar turntable, mengatur susunan lagu, meloop, scratching, mendelay, dan mereverbation. Sangat punya energi membangkitkan para penonton, merekalah pekerjaan dunia gemerlap bernama DJ. Kadang dia mengajak mengambil mixrophone untuk mengajak penonton meloncat kegirangan.

Malam begitu lengket dengannya, hampir tiap malam harus menghibur manusia yang kegamangan. Bermain di atas podium lantai dansa, musik diputar, saat itu manusia-manusia penuh kegamangan berjoget ria. Konsentrasi tak boleh pecah dengan segenap keseriusan menjaga musik sesuai BPM.


Berwarna hijau sepanjang mata memandang, terhampar luas berbagai tumbuhan. Saling menjejali satu sama lain, seakan sangat sulit untuk ditembus sinar matahari. Menjulang tinggi saling berkuasa satu sama lain, menghasilkan kerapatan tinggi.

Saat hujan turun, air hujan sulit tembus apalagi cahaya matahari terlalu bias menembusi diri kami. Suara burung begitu merdu, saling sahut menyahut satu sama lain. Inilah daerah kami kata sang burung sambil memamerkan suaranya kepada si betina yang tersipu malu di ranting pohon rendah. 


Hutan tropis itu memanjang sepanjang garis khatulistiwa menjadikan setiap daratan di bumi yang berada di zona itu tumbuh subur dan rapat oleh pepohonan nan rapat. Pohon-pohon yang tinggi seakan membentuk kanopi seperti melindungi sejumlah makhluk lemah lainnya tubuh subur.

Beragam lumut, epifit dan anggrek saling merambat dan memenuhi si kaki pepohonan. Kesan hijau dan lembab seakan begitu melekat dari si hutan. Siapa saja yang coba menembusi hutan tropis harus punya cara ekstra, kerapatannya layaknya kesatuan nan padu.

Tak hanya itu ada begitu banyak hewan langka yang hanya ada di kebun binatang dan perlindungan hewan hidup bebas di alam dalam hutan hujan tropis. Harimau bersembunyi di baik semak-semak sambil membidik mangsanya yang sedang makan. Kawanan Orangutan saing bergelantung dari satu akan ke akar lain. Menebarkan biji-biji di hutan dari sisa makanannya.

Ada pula kawanan gajah yang sedang menyemprotkan air ke gajah lain di sungai. Di sudut tak terlalu jauh ada beberapa badak bercula sedang duduk di dalam lumpur sambil mendinginkan tubuhnya. Suasana hutan nan kondusif dan beragam jadi nyawa sebenarnya si hutan hujan tropis.

Kini semua jauh berubah, tak ada lagi suara derau burung saling sahut-sahutan. Berganti suara alat pemotong kayu dan Buldozer meratakan si hutan menjadi lahan baru yang lebih ekonomi. Harimau malah berganti ketakutan diburu para pemburu kulitnya dan badak dengan santai selalu bermain lumpur sambil memakan dedaunan seperti menghilang tak tahu ke mana. Meninggalkan kubangan kering. Ia tak mau dirinya punah secepat ini.

Gajah yang paling berani menentang lahan mereka seakan tak berdaya menghadapi para pembalak dan pemburu. Ia seakan jadi bulan-bulanan dan gadingnya siap terpampang di dinding rumah konglomerat.

Hutan tropis tersulap jadi lahan ekonomi dari cukong-cukong kayu dan juragan kelapa sawit. Hewan-hewan tadi seperti menghilang tak tahu ke mana rimbanya. Ia seakan takut bersuara dan bergerak-gerik. Hutan tempat tinggalnya tinggal kenangan lama, kerapatannya setiap hari makin terkikis habis.

Siapa yang bisa menolong mereka semua?
Manusia berempati sangat terketuk hatinya melakukan perubahan kepada alam. Mereka sadar apa yang dilakukan oleh segelintir manusia perusak hutan ialah tindakan keji. Akumulasi hutan yang rusak dan bencana datang satu sama lain. Alam seakan membalas doa-doa makhluk yang terancam. Bencana datang silih berganti tak mengenal musim.

Manusia yang tak melakukan merasakan akibatnya. Kebakaran hutan, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan naiknya suhu bumi adalah segala akumulasi segala dosa segelintir manusia peraut keuntungan.

Melihat segala hal itu, buat jutaan hati manusia terketuk. Menekan pemerintah, menekan para pemangku hukum untuk bertindak lebih tegas. Mengembalikan si hutan, mengembalikan kenyamanan makhluk hidupnya.

Cerita-cerita singa, badak, Orangutan dan gajah bak hikayat kepada anak cucu andai tak ada aksi nyata. Merangkul tangan bersama menindak segala kejahatan kepada alam. Mengembalikan dan reboisasi jutaan hektar tanah menjadi hutan kembali. Hijau dan rapat seperti dahulu, memberikan ketenangan sejauh mata memandang.

Itulah kau si hutan hujan tropis
 Hidup ini seperti anggapan fenomena gunung es, hanya melihat yang tampak-tampak saja dan seakan mengabaikan segala yang tak tampak. Meruncing tajam ke atas dan membesar ke arah bawah. Itulah fenomena gunung es dan begitu banyak mengabaikannya atau tak mau tahu.

Gambaran hidup layaknya fenomena gunung es datang dari orang lain yang hanya melihat secara kasat mata. Sedangkan yang tidak terlihat seperti diabaikan. Di darat fenomena itu saya namakan fenomena tumbuhan umbi-umbian. Hanya tumbuh sebatang namun tak melihat seberapa besar devisa di dalam tanah. Sedangkan tumbuhan yang tumbuh mengembang besar di daratan jadi daya tarik. Namun ia begitu rapuh saat dicabut dan hanya punya kecil devisa.

Cuaca juga sebagai pembentuk watak dan sifat masyarakat suatu wilayah. Berdasarkan data dan fakta yang terungkap, kekerasan dan peperangan banyak terjadi di daerah yang beriklim relatif panas. Sedangkan daerah dingin sedikit adem ayem menyikapi permasalahan dan lebih baik berdamai layaknya alam.

Banyak yang mengatakan cuaca erat dengan kemajuan, walaupun anggapan seperti itu hanya hipotesis semata. Bangsa yang kehidupannya relatif standar rendah alias tak punya iklim yang terlalu ekstrem cenderung hidup dengan biasa-biasa dan hanya menjadi bangsa yang biasa-biasa pula. 
Newer Posts Older Posts Home

Mengenal Penulis

My photo
M.iqbal
Blogger & Part Time Writer EDM Observer
View my complete profile
Facebook  Twitter  Google+ Instagram Linkedin

Top of The Top

  • Tiba-Tiba Tenis
    Abang harus latihan tenis, seru kali tau....!! Sebuah himbauan yang mengejutkan pikiranku hening berpikir, diriku seakan tak bisa atau tah...
  • Dibalik Kemudi
    Suara desiran jet darat lewat begitu menggema, hari ini adalah hari latihan terakhir sebelum seri pamungkas dimulai. Si pembalap Rockie tak ...
  • Barbershop
    Di sebuah sudut kota yang penuh hiruk-pikuk, ada sebuah barbershop kecil yang tak terlalu mencolok. Dindingnya berwarna abu-abu tua, dihiasi...
  • Kopi Darat
    Ini bisa dibilang pertemuan pertama denganmu. Semua persiapan coba lakukan, mempersiapkan segala hal. Terlepas apa yang nantinya kita bicara...
  • Penerobos Malam
    Waktu menunjukkan pukul 20:00 WIB, keberangkatan tinggal di depan mata. Para kernet tengah sibuknya mendata penumpang yang sudah naik ke dal...

Rangkuman Tulisan

  • ▼  2024 (36)
    • ▼  August (1)
      • Tiba-Tiba Tenis
    • ►  July (5)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
    • ►  February (5)
    • ►  January (5)
  • ►  2023 (60)
    • ►  December (5)
    • ►  November (5)
    • ►  October (5)
    • ►  September (5)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
    • ►  February (5)
    • ►  January (5)

Copyright © 2019 PEMIKIR BEROPINI. Designed by OddThemes